Aktivitas antijamur isolat bakteri endofit tanaman kunyit (Curcuma longa L.) terhadap penghambatan pertumbuhan Candida albicans

Authors

  • Raditia Tri Prasetyo Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
  • Ambar Rialita Departemen Dermatovenerologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
  • Mahyarudin Mahyarudin Departement of Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31571/saintek.v13i2.7957

Keywords:

Curcuma longa L, Candida albicans, Aktivitas Antijamur

Abstract

Candidiasis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, terutama spesies Candida albicans. Sebagian besar kasus candidiasis saat ini menunjukkan resistensi terhadap obat antijamur yang ada, sehingga diperlukan pencarian senyawa metabolit baru sebagai alternatif antijamur. Bakteri endofit, mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tumbuhan tanpa menyebabkan kerusakan, diketahui memiliki potensi untuk menghasilkan senyawa kimia yang berfungsi sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi aktivitas antijamur dari mikroorganisme endofit yang diisolasi dari tanaman kunyit (Curcuma longa L.) terhadap C. albicans. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Aktivitas antijamur terhadap C. albicans diuji menggunakan metode difusi cakram. Dari 17 isolat endofit yang diuji, 8 isolat menunjukkan aktivitas penghambatan dengan zona hambat berkisar antara 7,16 hingga 10,6 mm. Isolat yang paling potensial, yakni isolat M2, diidentifikasi memiliki kesamaan genus dengan Pseudomonas. Analisis senyawa metabolit sekunder pada isolat M2 mengungkapkan keberadaan saponin, terpenoid, dan flavonoid sebagai senyawa antijamur. Dengan demikian, isolat endofit dari tanaman kunyit terbukti memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan C. albicans, sehingga tanaman kunyit dapat menjadi pilihan alternatif pengobatan secara tradisional dan menjadi salah satu sumber potensial dalam perkembangan di bidang farmasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariani, A. (2018). Isolasi bakteri endofit asal tanaman tebu dan potensinya sebagai agens biokontrol dan pemacu pertumbuhan, Langsa. Jurnal Penelitian Agro Samudra, 4(2).

Alioes, Y., Kartika, A., Zain, E. A., & Azzura, V. (2018). Uji potensi antijamur Candida albicans ekstrak daun gelinggang (Cassia alata L.) dibandingkan dengan sediaan daun sirih yang beredar di pasaran secara in vitro. Jurnal Kimia Riset, 3(2), 108–115.

Allu, Y. A., & Nuryanti, S. (2022). Uji daya hambat ekstrak lengkuas (Alpinia galanga) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Media Eksakta, 18(2), 143–149. https://doi.org/10.22487/me.v18i2.2211

Ananda Ramadhanty, M., Tri Lunggani, A., & Nurhayati. (2021). NICHE Journal of Tropical Biology, 4(1), 16–22. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/niche

Anggraeni Putri, P., Chatri, M., & Advinda, L. (2023). Characteristics of saponin secondary metabolite compounds in plants. Biologi Serambi, 8(2), 251–258.

Anggraeni, V. J., Kurnia, D., Djuanda, D., & Mardiyani, S. (2023). Komposisi kimia dan penentuan senyawa aktif antioksidan dari minyak atsiri kunyit (Curcuma longa L.). Jurnal Farmasi Higea, 15(1), 54. https://doi.org/10.52689/higea.v15i1.508

Apriliana, E., & Nafisah, L. (2018). Penggunaan kunyit (Curcuma domestica) sebagai terapi Ptyriasis versicolor. Agromedicine UNILA, 5(1), 473–477. https://doi.org/

Astari, S. M., Ambar, R., & Mahyarudin. (2021). Aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit tanaman kunyit (Curcuma longa L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 8(2), 9–16.

Balafif, F. F., Satari, M. H., & Dhianawaty, D. (2017). Aktivitas antijamur fraksi air sarang semut Myrmecodia pendens pada Candida albicans ATCC 10231. Majalah Kedokteran Bandung, 49(1), 28–34. https://doi.org/10.15395/mkb.v49n1.984

Berkow, E. L., Lockhart, S. R., & Ostrosky-Zeichner, L. (2020). Antifungal susceptibility testing: Current approaches. Clinical Microbiology Reviews, 33(3). https://doi.org/10.1128/CMR.00069-19

Hardani, R., Krisna, I. K. A., Hamzah, B., & Hardani, M. F. (2020). Uji antijamur ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.). Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 4(1), 92–102. https://doi.org/10.24815/jipi.v4i1.16579

Khan, M. A., Moghul, N. B., Butt, M. A., Kiyani, M. M., Zafar, I., & Bukhari, A. I. (2021). Assessment of antibacterial and antifungal potential of Curcuma longa and synthesized nanoparticles: A comparative study. Journal of Basic Microbiology, 61(7), 603–611. https://doi.org/10.1002/jobm.202100010

Lestari, K., Nurtanny, & Hernitati. (2021). Uji efektivitas mikroba endofit daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Jurnal Biologi Makassar, 6(2), 84–90.

Lim, T., Rialita, A., & Mahyarudin, M. (2022). Aktivitas antijamur isolat bakteri endofit tanaman kunyit terhadap penghambatan pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro. Jakiyah: Jurnal Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah, 7(1), 1–11. https://doi.org/10.35721/jakiyah.v7i1.108

Pelu, A. D., Maryam, L., & Moh, N. I. W. (2022). Uji aktivitas antifungi ekstrak anggur laut (Caulerpa sp.) asal Pulau Geser Kabupaten Seram Bagian Timur terhadap fungi Candida albicans. Jurnal Jikki, 2(2), 153–163.

Pratiwi, R. H. (2019). Peranan mikroorganisme endofit dalam dunia kesehatan: Kajian pustaka. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(1), 21. https://doi.org/10.31851/sainmatika.v16i1.2695

Rahayu, L. O., & Oktarina, S. (2022). Limbah kulit buah sawo manila (Manilkara zapota) sebagai antikandidiasis. JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya, 6(2), 19–23. https://doi.org/10.17977/um0260v6i22022p019

Ramkissoon, A., Seepersaud, M., Maxwell, A., Jayaraman, J., & Ramsubhag, A. (2020). Isolation and antibacterial activity of indole alkaloids from Pseudomonas aeruginosa UWI-1. Molecules, 25(16), 1–14. https://doi.org/10.3390/molecules25163744

Sari, P. P., Alamsyah, Y., & Kornialia, K. (2024). Daya hambat ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans: Studi deskriptif. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 8(1), 128. https://doi.org/10.24198/pjdrs.v8i1.52876

Satyari, I. A. I., Ambarawati, I. G. A. D., & Susanti, D. N. A. (2021). Perbandingan daya hambat ekstrak daging dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) terhadap pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231 secara in vitro. Bali Dental Journal, 5(2), 88–94. https://doi.org/10.51559/bdj.v5i2.169

Sophia, A., Adinegoro, J. K., & Barat, S. (2022). Efektivitas aquabidest dan limbah air AC sebagai pelarut media SDA untuk pertumbuhan Candida albicans. Jurnal Biologi Makassar, 8(1), 16–22.

Yuanita, M. M., Putri, E. A., Mahyarudin, M., Mardhia, M., & Rialita, A. (2019). Eksplorasi bakteri gram negatif endofit tanaman kunyit (Curcuma longa L.) yang memiliki kemampuan quorum quenching. Majalah Kedokteran Andalas, 42(2), 80. https://doi.org/10.25077/mka.v42.i2.p80-90.2019

Downloads

Published

2024-12-25

How to Cite

Prasetyo, R. T., Rialita, A., & Mahyarudin, M. (2024). Aktivitas antijamur isolat bakteri endofit tanaman kunyit (Curcuma longa L.) terhadap penghambatan pertumbuhan Candida albicans. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 13(2), 228–237. https://doi.org/10.31571/saintek.v13i2.7957