Citizenship Project Model To Develop Pancasila Student Profile In Civic Education
DOI:
https://doi.org/10.31571/jpkn.v9i1.9078Keywords:
Pancasila Learner Profile, Citizenship Project, Citizenship EducationAbstract
This study aims to outline the civic project model as a means to foster the Pancasila learner profile within Civic Education. Utilizing a qualitative approach, the research employs a literature review method, drawing from various sources such as books, journal articles, scientific magazines, news media, research reports, and curriculum documents. The research process involves several steps: preparing tools and materials, creating a working bibliography, organizing the research timeline, reviewing literature and taking notes, and finally, synthesizing and analyzing the findings. The findings indicate that the civic project model is well-suited for cultivating the Pancasila learner profile in Civic Education. By implementing this model, students can effectively develop traits aligned with the Pancasila learner profile, including faith and piety, strong moral character, appreciation for global diversity, self-reliance, a spirit of cooperation, critical thinking, and creativity.
Downloads
References
Adha, M. M., et al. (2019). Relevansi pembelajaran Project Citizen “memproduksi pengetahuan dan keterampilan pembelajaran masa kini dan masa depan. Dalam Seminar Nasional Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (hlm. 307–317). Universitas Lampung Press.
Amri, S., Jauhari, A., & Elisah, T. (2011). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. PT. Prestasi Pustaka Raya.
Babari, Y. (2002). Psikologi belajar. Rineka Cipta.
Budimansyah, D. (2002). Model pembelajaran dan penilaian portofolio. PT Genesindo.
Budiono, et al. (2001). Kurikulum berbasis kompetensi. Balitbang Depdiknas.
Candy, P. C. (1975). Independent learning: Some ideas from literature. Jossey-Bass Inc., Publishers.
Center for Civic Education. (2000). Project citizen. USA.
Chaisan, M. (2017). Model pembelajaran transformatif. http://maalikghaisan.blogspot.com/search/label/Pendidikan
Clark, M. C., & Wilson, A. L. (1991). Context and rationality in Mezirow's theory of transformational learning. Adult Education Quarterly, 41(2), 75–91. https://doi.org/10.1177/0001848191041002001
Cogan, J. J. (1999). Developing the civic society: The role of civic education. CICED.
Djatnika, R. (1996). Sistem etika Islami (akhlak mulia). Pustaka Panjimas.
Djuharmie, A. K. (2010). Intisari sosiologi untuk SMA. Pustaka Setia.
Facione, P. A. (2013). Critical thinking: What it is and why it counts. Measured Reasons and The California Academic Press.
Fatmawiyati, J. (2018). Telaah kreativitas. Universitas Airlangga.
Fatimah, E. (2010). Psikologi perkembangan peserta didik. CV Pustaka Setia.
Ferdiansyah. (2020). Wawasan kebhinekaan global dan tantangannya di Indonesia. Kemdikbud.
Fisher, A. (2008). Berpikir kritis: Sebuah pengantar. Erlangga.
Ganeswara, G. M. (2013). Panduan kuliah pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi. CV. Maulana Media Grafika.
Hamzah, Y. (1988). Etika Islam: Pembinaan akhlaqulkarimah (suatu pengantar). CV Diponegoro.
Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching and learning: What it is and why it is here to stay. Corwin Press.
Kerr, D. (1999). Citizenship education: An international comparison. National Foundation for Educational Research and Qualifications and Curriculum Authority.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Profil pelajar Pancasila. Kemdikbud.
Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan, mentalitas, dan pembangunan. PT Gramedia.
Komalasari, K., & Budimansyah, D. (2008). Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam pendidikan kewarganegaraan terhadap kompetensi kewarganegaraan siswa SMP. Acta Civicus: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 2(1), 76–97.
Lie, A. (2007). Cooperative learning. PT Gramedia.
Mahmud, A. A. H. (2004). Akhlak mulia. Gema Insani.
Makarim, N. A. (2020). Generasi cerdas berkarakter Indonesia maju bermartabat. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/12/pekan-sahabat-karakter
Makarim, N. A. (2020, 12 Maret). Apa itu pelajar Pancasila: Tujuan sekolah penggerak dari Nadiem Makarim. Kompas.com.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Merdeka belajar. Kemdikbud.
Masrun. (1988). Studi tentang kemandirian sebagai kualitas kemandirian [Makalah seminar]. Seminar Ilmu-Ilmu Sosial, Ujung Pandang.
Montessori, M. (2002). Pendidikan kewarganegaraan dan keterampilan berpikir. Jurnal Demokrasi, 1(1), 52–59.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Rineka Cipta.
Nata, A., & Sofyan, A. (2014). Pengembangan desain model pembelajaran PAI berbasis karakter mulia yang holistik, humanis, emansipatoris, dan efektif. Journal of Education in Muslim Society, 1(1), 35–50.
Panen, P., & Sekarwinahyu. (1997). Belajar mandiri dalam mengajar di perguruan tinggi: Program applied approach (Bagian 2). Universitas Terbuka.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
Rahmatillah, S., Hobri, H., & Octavianingtyas, E. (2017). Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal barisan dan deret aritmatika di SMAN 5 Jember. Jurnal Kadikma, 8(2), 51–60.
Rusman. (2010). Model-model pembelajaran. Mulia Mandiri Press.
Rogers, C. (1978). Experiential learning. http://www.infed.org/thinkers/et-rogers.htm
Sa’diyah, R. (2017). Pentingnya melatih kemandirian anak. Jurnal Kordinat, 16(1), 31–46.
Sapriya. (1998). Proyek kewarganegaraan: Buku panduan guru. CICED.
Sapriya, & Winataputra, U. S. (2004). Pendidikan kewarganegaraan: Model pengembangan materi dan pembelajaran. Laboratorium PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Shofwan, I. (2018). Pengembangan instrumen penilaian akhlak mulia berbasis Al-Quran. Jurnal Madaniyah, 8(2), 199–208.
Slamet, Z. (2019). Penguatan pendidikan karakter untuk calon guru/guru madrasah ibtidaiyah. UIN Syarif Hidayatullah.
Slamet, Z. (2014). Pengembangan karakter kerjasama berdasar Pancasila melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan [Disertasi doktoral]. Universitas Pendidikan Indonesia.
Stephen, R., & Bakken, R. J. (2002). Development of autonomy in adolescence. University of Nebraska. http://extension.unl.edu/publications
Sternberg, R. J., & Smith, E. E. (1988). The psychology of human thought. Cambridge University Press.
Supriyadi, T. (2016). Model pembelajaran internalisasi iman dan takwa dalam pembelajaran PAI untuk usia sekolah. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, 3(2), 191–208.
Suryadi, A. (2009). Mewujudkan masyarakat pembelajar: Konsep, kebijakan, dan implementasi. Widya Aksara Press.
Syaputra, E., & Satria, I. (2020). Kearifan lokal Tabot sebagai sumber belajar sejarah di SMA: Sebuah analisis relevansi. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 7(2), 128–156.
Tilaar, H. A. R. (2002). Perubahan sosial dan pendidikan. PT Gramedia.
Ulfah, N. S., & Hamid, S. I. (2017). Model Project Citizen dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Antologi UPI, 5(1), 135–145.
Wahyudi, A. (2016). Iman dan takwa bagi guru pembimbing dan konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2), 89–98.
Winataputra, U. S. (2012). Pendidikan kewarganegaraan dalam perspektif pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Widya Aksara Press.
Winataputra, U. S., & Budimansyah, D. (2007). Civic education: Konteks, landasan, bahan ajar, dan kultur kelas. Program Studi PKn PPs UPI.
Widodo, S. (2016). Pengembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) melalui isu-isu sosial ekonomi pasca pengembangan Waduk Jatigede dalam pembelajaran IPS di SMPN 2 Wado Kabupaten Sumedang kelas VIII C. International Journal Pedagogy of Social Studies, 1(2), 1–14.
Yusuf, R., et al. (2019). Meningkatkan literasi digital siswa sekolah menengah atas melalui model Project Citizen. Dalam Arief [Nama lengkap konferensi atau buku jika ada], [Halaman jika ada]. [Penerbit jika ada].
Zed, M. (2008). Metode kepustakaan. Obor.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Idham Azwar, Sulha, Risa Haridza (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors should sign the copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan prior to the publication.